Cerita ini menceritakan tentang seorang raja yang mengadakan sayembara untuk menemukan siapa yang dapat mengalahkan Dadara Pitu, seekor ular raksasa yang meresahkan penduduk.
Menurut cerita, Dadara Pitu adalah seekor ular raksasa yang sering menyerang penduduk dan merusak sawah-sawah mereka. Setiap kali penduduk mencoba untuk membunuhnya, Dadara Pitu selalu muncul kembali dengan tubuh yang lebih besar. Raja di kerajaan setempat yang merasa prihatin dengan keadaan ini, kemudian memutuskan untuk mengadakan sayembara bagi siapa saja yang mampu mengalahkan Dadara Pitu.
Banyak orang yang mencoba, namun mereka semua gagal karena kekuatan Dadara Pitu yang sangat besar. Namun, ada seorang pemuda bernama Tambo, yang sangat berani dan tahu cara mengalahkan Dadara Pitu. Tambo memutuskan untuk mengalahkan Dadara Pitu dengan trik cerdik.
Tambo mengikat belut di perutnya, lalu ia memancing Dadara Pitu dengan menarik belut tersebut. Dadara Pitu, yang melihat Tambo dengan belut di perutnya, mengira bahwa Tambo telah memakan belut dan menjadi lemah. Dadara Pitu kemudian mendekati Tambo untuk menyerangnya, tetapi Tambo dengan cepat mengambil pedangnya dan memotong kepala Dadara Pitu.
Penduduk yang merasa sangat senang dengan keberhasilan Tambo, memberikan hadiah dan penghargaan kepadanya. Tambo kemudian menjadi legenda di pulau Sumbawa dan namanya dikenang dalam cerita rakyat Dadara Pitu.
Cerita ini memiliki nilai moral yang kuat, yaitu tentang keberanian, kecerdikan, dan belas kasih. Keberanian dan kecerdikan Tambo dalam mengalahkan Dadara Pitu menunjukkan bahwa tantangan dapat diatasi dengan kemampuan dan strategi yang tepat. Selain itu, kebaikan hati Tambo yang memperlihatkan belas kasih kepada belut, membuat Dadara Pitu menjadi lemah dan dapat diatasi. Cerita rakyat Dadara Pitu menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak mudah menyerah dan selalu mencari cara yang tepat untuk mengatasi tantangan.