Daerah yang terkenal dengan banyak memiliki tempat wisata. Baik wisata alam, wisata edukasi, wisata keluarga dan lainnya, Jogjakarta selalu memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang sedang berlibur. Tempat wisata yang perlu anda datangi jika sedang berada di Jogja salah satu nya adalah Museum Dirgantara Jogja.
Selain berlibur, disana pastinya anda akan menambah banyak wawasan mengenai beberapa peristiwa atau perjalanan tentara matra udara republik ini pada jaman kemerdekaan. Kebanyakan museum adalah tempat wisata dengan minim pengunjung karena kurang menarik bagi banyak orang terlagi anak muda sekarang. Mereka pastinya memilih berlibur ke tempat wisata yang menarik, seperti yang banyak memiliki wahana ataupun mendatangi tempat wisata alam yang mempesona.
Namun jangan berfikiran seperti itu terlebih dahulu sebelum datang ke Museum Dirgantara yang ada di Jogja ini. Dijamin anda yang datang atau berkunjung pastinya akan terpuaskan dengan apa yang pengelola berikan kepada pengunjung yang datang. Tempatnya sangat cocok dan sangat pas di datangi oleh keluarga, terutama bagi anda yang ingin mengajak anak. Selain berlibur, disana anak anda akan di kenalkan dengan sejarah yang telah terjadi pada masa dahulu.
Berisi kerangka pesawat terbang yang di pakai ketika perang jaman dahulu dan juga pada saat perang dunia II, menjadikan di dalam museum tersebut anda akan merasa dan bernuansa pada jaman peperangan. Disana anda dapat menambah ilmu dan wawasan mengenai peperangan udara di jaman dahulu. Selain itu pesawat tersebut dapat di jadikan sebagai salah satu spot berfoto yang keren dan pastinya sangat instagramable.
Sejarah Museum Dirgantara Yogyakarta
Sejak tahun 1969 museum ini berada di Jakarta, namun sejak tahun 1978 dipindahkan ke Yogyakarta. Mueseum ini ada untuk sebuah tujuan yaitu mengabadikan peristiwa dan benda-benda sejarah yang ada hubungannya dengan TNI Angkatan Udara. Ide awal pembuatan museum ini datang dari pimpinan TNI Angkatan Udara, dan kemudian diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana Roesmin Noerjadin pada 4 April 1969 di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta.
Alasan utama museum ini dipindahkan ke Yogyakarta karena koleksi pesawat dan benda sejarah lainnya bertambah dengan cepat, sehingga perlu lahan yang luas untuk menampungnya. Pimpinan TNI-AU memilih lokasi museum ini di Wonocatur Lanud Adisutjipto dan menempati sebuang gedung bekas pabrik gula. Gedung ini dulunya adalah gudang logistik pada masa penjajahan Jepang.
Menempati lahan sekitar 4,3 hektar dan gedung inipun kemudian dipugar dan direnovasi. Pada tanggal 29 Juli 1984, setelah renovasi selesai dan siap dipakai maka museum ini diresmikan. Surat perintah Kepala Staf TNI-AU yang mendasari pemugaran dan renovasi gedung ini adalah No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984.
Harga Tiket Masuk Museum Dirgantara Jogja
Terbilang sangat terjangkau sekali harga tiket masuknya, disasarkan kepada anak muda dan anak-anak untuk menambah ilmu serta juga wawasan menjadikan harga tiket masuknya pas dengan uang saku anak sekolahan. Pengelola memberikan besaran tiket masuk pada pengunjung yang datang hanya Rp3.000 saja. Adapun jika anda berkunjung dengan banyak rombongan dengan 30 orang lebih akan mendapat potongan harga yaitu menjadi Rp2.000 untuk setiap orangnya.
Untuk jam bukannya sendiri Museum Dirgantara ini buka mulai pukul 08.30 – 15.00 WIB. Untuk harinya sendiri anda jangan datang pada saat hari Senin dan juga hari libur nasional, karena museum ini akan tutup, namun pada hari Minggu tetap buka.
Lokasi dan Rute Perjalanan ke Museum Dirgantara Jogja
Untuk lokasinya sendiri tempat wisata yang satu ini sendiri terletak di ujung utara kabupaten Bantul dan berbatasan dengan kabupaten Sleman, lebih tepatnya berada di komplek Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Adisucipto Jogja.
Jika dari arah Surakarta/Solo, silakan berbelok ke kiri ketika sudah sampai di jembatan layang Janti. Lokasinya yang berada di pinggir jalan, berada tepat setelah fly over Janti habis persis di turunan. Terpampang tulisan besar nama Museum Dirgantara sehingga akan memudahkan pengunjung untuk menemukannya.
Isi Museum Dirgantara Jogja
Selain menyimpan dan menampilkan peristiwa sejarah serta benda-benda yang berhubungan dengan sejarah TNI-AU, juga ada informasi perkembangan tentang kedirgantaraan bangsa Indonesia dan Angkatan Udara RI. Menampilkan beberapa model pesawat milik tentara Indonesia dan Jepang yang digunakan pada saat perjuangan kemerdekaan dahulu. Museum Dirgantara Jogja ini dibagi menjadi beberapa bagian gedung:
Ruang Utama
Untuk ruangan utama sendiri berisi pajangan berupa foto dari pesawat-pesawat yang ada juga anda mantan petinggi angkatan udara. Pada ruangan ini pengunjung yang datang dapat membaca informasi yang di berikan atau anda dapat berfoto dengan latar belakangan para foto-foto yang tergantung di dinding.
Ruang Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata)
Pada ruangan ini pengunjung akan diberikan sajian beberapa peralatan tempur TNI-AU yang digunakan pada saat berperang melawan penjajah pada waktu silam. Helikopter dan peralatan perang yang pertama kali diproduksi oleh bangsa Indonesia ada disini.
Ruang Diorama
Pengunjung yang datang dapat melihat diorama dan juga dokumen semasa proklamasi kemerdekaan RI.
Perjuangan penghabisan Pasukan Pertahanan Pangkalan Udara Maguwo diceritakan diorama ini dan pengunjung bisa melihatnya di ruangan ini. Potongan pesawat Dakota C-47 VTCLA juga ada diruangan ini. Abdulrahman Saleh, Adisucipto dan Adisumarmo adalah perwira TNI-AU yang menumpangi pesawat ini. Pesawat ini menjadi tumbal amuk pembalasan Belanda. Pesawat Dakota C-47 VTCLA ditembak jatuh oleh Belanda pada saat sedang mengantarkan bantuan obat-obatan untuk Palang Merah dari Singapura ke Yogyakarta.
Di Museum Dirgantara Jogja ini masih banyak diorama lain yang bisa dilihat selain kisah pesawat Dakota C-47 VTCLA ini. Salah satu diantaranya yaitu berupa diorama penerbangan pertama kali pesawat merah putih di udara dan juga beberapa diorama mengenai pesawat yang lainnya.
BACA JUGA: Jogja National Museum, Harga Tiket Masuk, Daya Tarik dan Lokasi
Halaman Museum
Museum Dirgantara ini juga terdapat sebuah halaman luas yang memiliki koleksi pesawat legendaris miliki TNI AU. Terdapat pesawat popular pada jamannya seperti A-4 Skyhawk dan PBY Catalina.
Souvenir Museum
Bagi anda yang ingin memberikan buah tangan kepada orang yang tidak diajak pada berlibur ke museum ini, disana juga terdapat pedagang yang menjajahkan cinderamata khas museum dirgantara seperti kaos, topi, jaket pilot, miniature pesawat dan lainnya. Untuk harganya sendiri pastinya berbeda tergantung dengan buah tangan apa yang diinginkan.
Sekedar tips bagi para pengunjung jika ingin berlibur ke Museum Dirgantara Jogja ini sebaiknya bawalah kamera atau ponsel yang berkamera, karena di tempat ini banyak terdapat spot foto menarik dan keren untuk menghiasai halaman media sosial. Koleksi helikompter dan pesawat yang ada pastinya akan membuat foto anda semakin instagramable sekali.