
Berikut adalah contoh naskah drama untuk 10 orang berdasarkan cerita rakyat:
Judul: “Timun Mas”
Pemeran:
- Mbok Sirni (ibu Timun Mas)
- Timun Mas (putri raja penjaga hutan)
- Penjaga Hutan
- Raksasa Kolor Ijo
- Kancil
- Buaya
- Burung Puyuh
- Ayam Jago
- Tikus
- Semut
Setting: Hutan belantara dengan aliran sungai di tengahnya. Ada rumah kecil di tengah hutan tempat tinggal Mbok Sirni dan Timun Mas.
Naskah Drama:
(Scene 1) (Mbok Sirni sedang memasak di dalam rumah)
Mbok Sirni: (berbicara sendiri) Ah, hari ini aku akan memasak yang enak-enak untuk anakku, Timun Mas.
(Timun Mas datang ke rumah)
Timun Mas: Ibu, apa yang ibu masak hari ini?
Mbok Sirni: Aku membuat makanan kesukaanmu, sayang. Bagaimana di hutan tadi? Apa yang kau temukan?
Timun Mas: Aku menemukan kolor ijo yang besar, ibu.
Mbok Sirni: Kolor ijo? Hati-hati sayang, dia sangat berbahaya.
Timun Mas: Tidak apa-apa ibu, aku bisa mengalahkannya.
(Scene 2) (Timun Mas pergi ke hutan)
Timun Mas: (berjalan-jalan) Wah, indah sekali hutan ini. (bertemu dengan Penjaga Hutan) Pak, apakah saya sedang di jalan yang benar menuju istana raja?
Penjaga Hutan: Ya, putri. Terus lurus saja, kamu akan sampai ke istana.
Timun Mas: Terima kasih, pak. (melanjutkan perjalanan)
(Scene 3) (Timun Mas bertemu dengan Kancil)
Kancil: Hai putri, apa yang sedang kamu lakukan di hutan ini?
Timun Mas: Saya mencari jalan ke istana raja.
Kancil: Aku bisa membantumu, tetapi ada syaratnya.
Timun Mas: Apa syaratnya?
Kancil: Kamu harus membantu aku menyeberangi sungai ini, ada buaya yang sangat ganas di dalamnya.
Timun Mas: Baiklah, aku akan membantumu. (menyeberangi sungai bersama Kancil)
(Scene 4) (Timun Mas bertemu dengan Raksasa Kolor Ijo)
Raksasa Kolor Ijo: Hai, putri kecil. Apa yang kamu lakukan di hutan ini?
Timun Mas: Saya mencari jalan ke istana raja.
Raksasa Kolor Ijo: Jangan bermimpi, putri kecil. Kamu tidak akan bisa melewati rintangan-rintangan di hutan ini.
Timun Mas: Tidak apa-apa, saya akan terus mencoba.
Raksasa Kolor Ijo: Baiklah, silakan mencoba. (pergi)
SCENE 5
(Timun Mas berjalan tergesa-gesa melewati hutan. Dia melihat Belang Kasihan di kejauhan dan berlari menuju ke arahnya.)
TIMUN MAS: (berteriak) Belang Kasihan! Belang Kasihan! Tolong aku!
BELANG KASIHAN: (muncul dari balik semak-semak) Apa yang terjadi, Timun Mas?
TIMUN MAS: (menangis) Aku sedang dikejar oleh iblis. Tolong aku!
BELANG KASIHAN: (tersenyum) Jangan khawatir, Timun Mas. Aku akan membantumu.
(Belang Kasihan berubah menjadi seekor macan dan bersiap untuk bertarung dengan iblis.)
IBLIS: (muncul dari balik semak-semak) Ah, seekor macan? Apakah itu segalanya yang kamu punya?
(Belang Kasihan dan iblis bertarung. Belang Kasihan berhasil mengalahkan iblis dengan kekuatan dan kecepatannya.)
TIMUN MAS: (gembira) Terima kasih, Belang Kasihan! Kau telah menyelamatkan hidupku.
BELANG KASIHAN: (kembali menjadi manusia) Tentu saja, Timun Mas. Aku selalu siap membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan.
TIMUN MAS: (tersenyum) Aku tidak tahu bagaimana cara membalasmu. Apa yang bisa aku lakukan untukmu?
BELANG KASIHAN: (tersenyum) Tidak usah khawatir tentang itu, Timun Mas. Aku tidak melakukan hal ini untuk imbalan. Aku melakukannya karena itu adalah hal yang benar.
TIMUN MAS: (tersenyum) Terima kasih, Belang Kasihan. Aku tidak akan pernah melupakan bantuanmu.
(Belang Kasihan mengangguk dan kemudian pergi. Timun Mas melanjutkan perjalanannya pulang ke desa.)
Begitulah awal kisah Timun Mas, seorang gadis yang berasal dari keluarga miskin namun memiliki hati yang baik dan berbakti kepada orang tua. Namun, sang ibu tiba-tiba sakit parah dan merindukan daging buah timun. Timun Mas yang mencintai ibunya tidak ingin melihatnya menderita, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke hutan untuk mencari buah timun yang diinginkan ibunya.
Timun Mas pergi ke hutan dan akhirnya menemukan kebun timun milik Raksasa. Ia berani mencuri timun di kebun tersebut dan berhasil kabur, tetapi Raksasa merasa kesal dan ingin membalas dendam pada Timun Mas. Raksasa pun mengejar Timun Mas dengan maksud untuk menangkap dan memakannya.
Namun, Timun Mas berhasil mengalahkan Raksasa dengan kecerdikannya. Ia memberikan sebutir telur ayam sebagai ganti timun yang dicuri, dan Raksasa dengan mudah terkecoh oleh kebohongan Timun Mas. Selanjutnya, Timun Mas berhasil kembali ke rumah dengan selamat dan memberikan buah timun yang diinginkan ibunya.
Kisah Timun Mas mengajarkan kita untuk berani berkorban demi orang yang kita sayangi. Meskipun ia tahu bahwa mencuri adalah hal yang salah, namun ia tetap melakukannya demi meringankan penderitaan ibunya yang sakit. Dan meskipun ia dihadapkan pada rintangan yang sulit, ia tetap berani menghadapinya dengan cerdik dan berhasil menyelesaikan masalahnya.
Akhirnya, Timun Mas dapat menjadi contoh bagi kita semua untuk selalu berbakti kepada orang tua, tidak takut menghadapi rintangan, dan selalu berusaha untuk mencapai tujuan kita dengan jalan yang benar.